Palembang,
24 Agustus 2019. Pendidikan bukan hanya proses pembelajaran, tetapi juga proses
pengubahan perilaku seseorang agar menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa yang tertera pada UUD 1945 alinea keempat, semua
masyarakat Indonesia wajib mendukung cita-cita luhur tersebut. Untuk mendapatkan
pendidikan, anak-anak disekolahkan oleh orang tuanya di sekolah-sekolah pilihan
baik negeri maupun swasta. Salah satu lembaga pendidikan terbaik yang telah
berdiri sejak 67, yaitu Yayasan Pesantren Islam Al Azhar menjadi wadah
pendidikan yang bukan hanya menciptakan anak berprestasi di bidang akademik
melainkan juga akidah dan akhlak.
Proses
pengubahan perilaku dan kemajuan anak dalam segala bidang tidak hanya didapatkan
anak-anak dalam sekolah. Orang tua juga berperan penting tentunya. Untuk itu,
perlu adanya kesamaan visi misi, ide, dan komunikasi yang baik antara sekolah
dan orang tua. Seperti yang dilakukan oleh SMP Islam Al Azhar 33 Palembang pada
hari ini, yang menyelenggarakan acara Pertemuan Orang Tua dan Guru. Acara rutin
tahunan yang bertema “Eratkan Silaturahmi Membangun Generasi Rabbani” ini
dihadiri oleh Pengurus YPIA Cabang Palembang, semua dewan guru dan staf, dan
para orang tua murid SMP Islam Al Azhar 33 Palembang.
Acara
dibuka dengan pembacaan ayat suci Alquran oleh ananda M. Daffa Islamay, dan
dilanjutkan dengan pembacaan ikrar yang dipimpin oleh M. Ihsaan Zakariyyaa,
serta menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars YPI Al Azhar. Selanjutnya para
orang tua menyimak pembahasan mengenai sekolah, baik dari sejarah YPI Al Azhar
hingga data-data alumni SMP Islam Al Azhar 33 Palembang oleh kepala sekolah,
Bapak Drs. Ahmad Nahrowi. Babe Awi mengatakan bahwa pendidikan anak merupakan
tanggung jawab bersama, untuk itu sekolah dan orang tua wajib mendukung segala
prosesnya agar dapat mewujudkan cita-cita bersama menjadikan anak-anak sebagai aset
hingga ke surga. Tak lupa Babe Awi pun menyampaikan sebuah puisi tentang
anak-anak yang diciptakannya sendiri.
Setelah
menyimak pembahasan dari Babe Awi, orang tua pun kembali menyimak program-program
sekolah yang dipaparkan langsung oleh ketiga Koordinator Bidang sekolah. Penyampaian
program yang pertama disampaikan oleh Bapak Antoni Erzal, M.Pd.I selaku
Koordinator Bidang Keagamaan. Dilanjutkan pula oleh Ibu Dian Ayu Puspa Sari,
S.Pd selaku Koordinator Bidang Kurikulum dan Bapak Agus Sapriansyah, M.Hum
selaku Koordinator Bidang Kemuridan.
Pemaparan
program-program sekolah tersebut diterima dan disambut baik oleh semua orang
tua murid yang menyimak. Acara tersebut juga dimeriahkan oleh penampilan
anak-anak yang membawakan sebuah musikalisasi puisi. Ketua Jamiyyah, Ibu
Fitriyani yang saat itu juga berkesempatan menyampaikan program kerja Jamiyyah
mengatakan bahwa acara ini menjadi jembatan antara sekolah dan orang tua. Beliau
juga menyampaikan bahwa sebagai orang tua akan selalu mendukung program
sekolah. “Semoga semakin menjadi sekolah terbaik, yang menjadi role model, semakin
siap melahirkan anak-anak milenial berkualitas, anak-anak yang menjadi peringan
hisab orang tua di akhirat” ujar Ketua Jamiyyah tersebut.
Pertemuan
itupun ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Ananda M. Nasirullah dan foto
bersama. (hay)
Sabtu, 17 Agustus 2019. Kemerdekaan sejatinya kebebasan dari segala jajahan sehingga tidak bergantung pada orang atau pihak tertentu. Di usianya yang ke-74, Republik Indonesia telah menjelma menjadi negeri yang lebih kokoh. Tujuh puluh empat tahun lalu, Indonesia dapat berdiri melawan segala bentuk penjajahan yang kejam lewat perjuangan penuh darah dan air mata oleh para pejuang bangsa.
Bambu
runcing menjadi gawainya, doa-doa rakyat menjadi perisainya. Perjuangan itu
mengantarkan cita-cita rakyat Indonesia untuk merdeka. Pengorbanan dan
kegigihan para pejuang bangsa itulah yang menjadi tumpuan anak bangsa kini agar
tetap dapat mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari segala bentuk penjajahan
di era baru. Kemerdekaan Indonesia memang bukan hanya peringatan belaka, tetapi
momentum peringatan kemerdekaan inilah yang dapat membangkitkan kembali gelora
pejuang di hati anak bangsa.
Seperti
yang dilakukan oleh murid-murid SMP Islam Al Azhar 33 Palembang baru-baru ini.
Mereka mengekspresikan kemerdekaan Indonesia lewat beberapa kegiatan sekolah.
Semarak kemerdekaan yang berlangsung selama tiga hari itu dibuka dengan pawai
kemerdekaan. Anak-anak dengan mengenakan kostum pahlawan berkeliling menyapa
masyarakat di sekitar sekolah sambil bersenandung lagu-lagu nasional.
Masih
mengenakan kostum pahlawan, anak-anak berekspresi membacakan puisi karangan
pribadi di halaman sekolah dan dilajutkan dengan lomba rangking 1, menggambar
pahlawan, dan lomba pengibaran bendera. Hari kedua diselenggarakan pula lomba
menghias kelas, cerdas cermat, baju berantai, dan yel-yel perkelas. Kegiatan
lomba diakhiri dengan lomba estafet kelereng dan tarik tambang. Bapak Agus
Sapriansyah, M.Hum., selaku Koordinator Bidang Kemuridan mengatakan bahwa
semarak kemerdekaan ini digelar untuk menghidupkan kembali spirit perjuangan
lewat beberapa lomba agar anak-anak mengerti pula arti berjuang, kekompakan,
dan kreativitas.
Semua
peserta lomba yang berhasil meraih juara diberi piala kemenangan. “Semoga di
hari kemerdekaan Indonesia, anak-anak Indonesia semakin bergairah untuk
mempersembahkan karya terbaik untuk negeri” tegas M. Nasrullah Aldebaran selaku
ketua OSIS SMP Islam Al Azhar 33 Palembang (hay).
Penyembelihan Hewan Kurban Oleh Babe Awi, Kepala SMPIA33
Senin,
12 Agustus 2019. Pengorbanan Nabi Ibrahim, as. kembali ditauladani oleh semua
umat Islam di seluruh dunia, tak terkecuali murid-murid SMP Islam Al Azhar 33
Palembang. Keikhlasan dalam bekurban dilancarkan SMP Islam Al Azhar 33
Palembang dalam momentum Hari Raya Idul Adha pekan lalu. Sebanyak 13 ekor
kambing didedikasikan. Bukan hanya dilaksanakan sebagai rutinitas belaka, tapi
penyelenggaraan kurban ini dilakukan sebagai proses pembelajaran anak-anak.
“Kegiatan
ini menanamkan tauhid kepada anak-anak agar dapat selalu ikhlas, murid mau
belajar menyembelih, menguliti, memotong, hingga mendistribusikan daging
kurban” ujar Babe Awi, selaku Kepala SMP Islam Al Azhar 33 Palembang.
Ihsaan mewakili teman-teman belajar menyembelih kambing
Kegiatan ini diselenggarakan meriah oleh semua masyarakat sekolah. Idul Adha ini adalah pejaka pertama bagi anak-anak untuk ikut andil dalam penyelenggaraannya. Mulai dari ikut menyembelih, menguliti, memotong, dan mendistribusikannya. Suka cita anak-anak terpancar dari raut wajah mereka selama kegiatan berlangsung.
Menguliti Kambing
Acara
yang dikomandoi oleh Koordinator Keagamaan SMP Islam Al Azhar 33 Palembang,
Bapak Antoni Erzal, M.Pd.I. tersebut aktif diselenggarakan setiap tahun demi
bukti cinta terhadap Allah SWT dan prose pembelajaran anak-anak. Hewan kurban
itu sendiri didapatkan dari tabungan anak-anak selama satu tahun dan infak
kurban anak. Antusiasme berkurban tak hanya terpancar dari diri anak-anak,
melainkan juga orang tua murid yang selalu mendukung program sekolah.
Belajar Memotong Daging Kambing
“Seru,
baru pertama kali menguliti kambing. Semoga tahun depan jumlah kurbannya
semakin banyak” tutur Ilham, kelas 8b (hay).
Komentar Terbaru